Metode Jari Magic dan Kemampuan Anak Membilang 1-20 di RA Muslimat nu 105 Carangrejo 2, Sampung, Ponorogo

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membilang 1-20 dengan metode jari magic di RA Muslimat NU 105 Carangrejo 2 Sampung Ponorogo. Penelitian ini menggunakan metode Action Research yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelompok B RA Muslimat NU 105 Carangrejo 2 Sampung Ponorogo yang berjumlah 27 anak. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes tertulis. Teknis analisis data yang digunakan adalah teknik diskriptif yang berupa presentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membilang pada anak kelompok B RA Muslimat NU 105 Carangrejo 2 Sampung Ponorogo dapat ditingkatkan melalui metode jari magic. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kemampuan membilang yaitu pada pra tindakan kemampuan membilang anak kelompok B nilai rata rata 50.74 (92,6%) dengan kreteria kurang. Pada siklus I nilai rata-rata mencapai 73,70 (48%) dengan kreteria Baik dan pada siklus II nilai rata-rata mencapai 91,85 (89%) dengan kreteria memuaskan. Hal ini menujukkan bahwa pada siklus II anak sudah mencapai peningkatan dalam pembelajaran membilang 1-20 sesuai target yang ditetapkan. Kesimpulan akhir penelitian ini adalah dengan metode jari magic dapat meningkatkan kemampuan membilang 1-20 pada anak kelompok B RA Muslimat NU 105 Carangrejo 2 Sampung Ponorogo. Raudlatul Athfal dalam melaksanakan pembelajaran membilang 1-20.         

This study aims to determine the increase in the ability to say 1-20 with the magic finger method at RA Muslimat NU 105 Carangrejo 2 Sampung Ponorogo. This study uses the Action Research method, Classroom Action Research (CAR). The subjects of this study were the B RA Muslimat NU 105 Carangrejo 2 Sampung Ponorogo group students which numbered 27 children. The data collection of this study uses observation, interviews, documentation, and written tests. The technical analysis of the data used is descriptive technique in the form of percentages. The results showed that the ability to say to Muslimat NU group B RA 105 Carangrejo 2 Sampung Ponorogo children can be improved through the magic finger method. This can be seen from the increase in numeracy ability, namely in the pre-action ability to count children in group B with an average value of 50.74 (92.6%) with less criteria. In the first cycle the average score reached 73.70 (48%) with the criteria of Good and in the second cycle the average score reached 91.85 (89%) with satisfying criteria. This shows that in cycle II children have achieved an increase in learning to say 1-20 according to the set target. The final conclusion of this study is that the finger magic method can improve the ability to say 1-20 in the group B RA Muslimat NU 105 Carangrejo 2 Sampung Ponorogo. Raudlatul Athfal in carrying out learning spells 1-20.